Minggu, 01 April 2012

Review Film "SELAMAT TINGGAL JEANETTE (1987); Cinta Berbatas Budaya dan Kasta"

Selamat Tinggal Jeanette (1987) 

Jenis Film : Drama 

Sutradara                 : Bobby Sandy                                                 
Skenario                  : Bobby Sandy                                                           
Penata Kamera         : George Kamarullah                                                      
Penata Musik            : Billy J Budiardjo
Penata Artistik          : Lutfianes
Penata Suara            : Ganda Hermawan                    
Penyunting Gambar   : Maruli Ara  

Pemain
Mathias Muchus (Suryono)
Meriam Bellina (Jeanette)
Ria Irawan (Trimah)
Nani Widjaya (Ibu Suryono) 
Drs. Poernomo / Mang Udel (Bapak Trimah)


Sinopsis
Suryono (Mathias Muchus) berasal dari Solo dan masih keturunan ningrat. Jeanette (Meriam Bellina), wanita cantik asal Prancis. Suryono membawa Jeanette ke kota kelahirannya dan akhirnya menikah, sungguh pun pernikahan itu tak disetujui ibu Suryono (Nani Widjaya). Cinta antar bangsa itu mengalami keretakan dan Jeanette pulang ke Prancis. Sementara itu, Suryono yang kesepian sempat menggagahi pembantunya, Trimah (Ria Irawan). 

Penghargaan

Festival
Kategori
Penerima/Nominee
Hasil
Festival Film Indonesia 1988 
(Piala Citra)
Pemeran Pembantu Wanita
Ria Irawan
Menang
Festival Film Indonesia 1988
(Piala Citra)
Pemeran Pembantu Wanita
Nani Widjaya
Nominasi
Festival Film Indonesia 1988
(Piala Citra)
Penata Kamera
George Kamarullah
Nominasi


Review
Film ini merupakan karya Bobby Sandy, yang dikenal sebagai sutradara spesialis film-film bertemakan cinta alias film pop. Sebenarnya tidak ada yang istimewa yang disajikan dalam film ini, namun dalam film hasil adaptasi novel karya Titie Said ini, kita bisa melihat sebuah kisah cinta antar bangsa dan perbedaan kasta dalam budaya jawa yang kental.

Film beralur maju ini tidak membuat jenuh penonton, kita bisa menyaksikan film ini secara utuh. Dari segi kualitas, ada 3 segi teknis film yang menjadi keunggulan. Segi musik dari alm. Billy J. Budiardjo, dari pembuka hingga akhir film, kita disuguhi tata musik yang bagus dan dapat membawa kita  ke alur film.

Segi sinematografi yang diawaki George Kamarullah (langganan Piala Citra), penonton disuguhi gambar-gambar yang baik dan pengambilan adegan yang perlu untuk ditonton.

Kemudian, dari segi akting, ada dua pemeran yang menurut saya memang pantas diunggulkan. 

Pemeran Ibu Suryono, Nani Widjaya, berhasil menciptakan karakter Ibu Suryono, seorang priyayi yang 'dingin', kemudian Ria Irawan, yang mencuri perhatian sebagai Trimah, seorang pembantu / abdi, yang digagahi oleh majikannya sendiri. Akting Ria yang begitu lepas dan alami, dapat menyeimbangkan akting Meriam Bellina dan Nani Widjaya.

Dewan Juri FFI 1988 memasukkan kedua pemeran tadi sebagai unggulan pemeran pembantu wanita, dan Ria Irawan berhasil sebagai pemenang. Pilihan yang tidak salah. Film ini menyiratkan sebuah kisah asmara yang berbalut perbedaan budaya antar bangsa, dan perbedaan kasta dalam kultur Jawa. Sebuah konsep yang cukup menarik dan untungnya, pemilihan semua pemainnya sangat tepat. Secara keseluruhan Film Selamat Tinggal Jeanette dapat dikatakan baik, tapi tidak terlalu istimewa.

Trivia
* Film ini pernah ditayangkan di RCTI
* Film ini dapat dilihat atau disalin dari Sinematek Indonesia


1 komentar:

  1. Agen Casino Terbaik

    Agen Slot Terbaik

    Agen Situs Terbaik
    Situs Agen Judi Online
    https://bit.ly/2ENk1VF

    Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:

    *Bonus New Member 120%
    * Bonus New Member 20% Khusus Poker
    * Bonus Referral
    *Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
    *Bonus 5% setiap hari
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88Csn

    BalasHapus