Rabu, 11 April 2012

H. MISBACH JUSA BIRAN "Bapak Arsip Film Indonesia"



H. MISBACH JUSA BIRAN
22 September 1933 - 11 April 2012

Quote:
"Sejarah adalah Ilmu"

H. Misbach Jusa Biran, seorang sutradara dan penulis skenario handal negeri ini. Pria kelahiran Rangkasbitung ini, begitu cinta terhadap dunia film, yang dia pilih menjadi jalan hidupnya. Setelah lulus dari Taman Siswa, di tahun 1954, dia masuk perusahaan PERFINI pimpinan Usmar Ismail. Karirnya dimulai menjadi seorang pencatat adegan, pencatat skrip, kemudian menjadi asisten sutradara dan anggota sidang pengarang. Skenario pertama yang dihasilkannya, yaitu film Saodah. Film ini adalah karya PERSARI, dan skenario yang ditulisnya berdasarkan adaptasi dari cerita pendek karya Sjuman Djaya. Misbach kemudian lepas dari PERFINI dan mulai mengembangkan diri untuk menyutradarai film. Film-film pendek dan dokumenter menjadi awal pengalamannya.

Misbach Jusa Biran menyutradarai film panjang pertamanya di tahun 1960, berjudul Pesta Musik LaBana. Meskipun telah menjadi sutradara film, minat menulisnya tetap ia asah, dengan aktif menulis cerpen. Misbach juga aktif dalam dunia pers, dengan menjadi Ketua Redaksi beberapa harian dan media, seperti Majalah Purnama, Minggu Abadi, dan Ahad. Bakat menulisnya semakin diakui, dengan naskah tulisannya Bung Besar (1957) memenangkan sayembara Jawaian Kebudayaan. Tulisan Misbach juga seringkali berlatar belakang politik, namun dibentuk satire. Kritik-kritiknya yang ia tuangkan dalam tulisannya, cukup digemaridan mengundang kontroversi, salah satu contohnya ketika sketsa SNI nya ditahun 1960, dihentikan oleh penguasa militer kala itu.

Di era 1960-an, Misbach berkolaborasi dengan Wim Umboh untuk proses produksi film. Wim Umboh sebagai asisten sutradara, sedangkan Misbach menulis skenarionya. Misbach lalu membuat film Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1966) dimana ia mendapatkan penghargaan untuk cerita dan penyutradaraan pada Pekan Apresiasi Film Nasional 1967 (cikal bakal FFI). Di film itu pula, Misbach bertemu pasangan hidupnya, aktris Nani Widjaya. Sejak menyutradarai film Honey, Money, and Jakarta Fair (1970), Misbcah meutuskan untuk tidak lagi menyutradarai film, karena padamasa itu, banyak film dengan bumbu seks. Misbach kemudian fokus dalam menulis skenario film. Misbach pun aktif dalam organisasi KFT (Karyawan Film dan Televisi), dimana ia menjadi Ketua I organisasi tersebut.

Misbach J Biran saat mendapatkan Lifetime Achievement FFI 2004

Misbach Jusa Biran kemudian merintis sebuah lembaga arsip film nasional, pada tahun 1971. Lembaga tersebut berkembang menjadi SINEMATEK INDONESIA, pada tahun 1975. Misbach memimpin lembaga tersebut sampai ia pensiun di tahun 2001. Hasil pemikirannya ini mendapat apresiasi dari SEAPAVAA (South East Asia and Pacific Film and Audio Visual Archive Association). Misbach juga seringkali menjadi anggota komite seleksi dan dewan juri FFI. Selain itu ia juga menjadi Dewan Kesenian Jakarta dari tahun 1968 hingga 1981. Selama lebih dari 50 tahun Misbach Jusa Biran aktif di industri film nasional. Banyak penghargaan yang beliau terima, dari Hadiah Usmar Ismail tahun 1985, Hadiah Seni Dewan Film Nasional tahun 1993, Penghargaan khusus FFI 2004, hingga Lifetime Achievement SEAPAVAA tahun 1997 dan 2010.

Misbach Jusa Biran pantas disebut sebagai seorang Pahlawan Film Indonesia, karena dedikasi dan pengabdian beliau kepada dunia film selama lebih dari 50 tahun. Hasil pemikiran dan perjuangan beliau untuk membangun sebuah lembaga arsip film di Indonesia satu-satunya, merupakan sebuah sumbangsih yang luar biasa bagi perfilman nasional. Bapak Misbach Jusa Biran, wafat pada 11 April 2012, dalam usia 78 tahun. Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Sinematek yang ia rintis, haruslah tetap dipertahanakan sebagai satu-satunya pusat pengarsipan film nasional, oleh para generasi penerus perfilman nasional. Selamat Jalan Pak Misbach, terimakasih untuk segala sumbangsih, warisan serta pengabdian kepada perfilman Indonesia. Selamat jalan, Bapak Arsip Film Indonesia.

Filmografi 
  • Pesta Musik LaBana (1960)
  • Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966)
  • Menjusuri Djedjak Berdarah (1967)
  • Operasi X (1968)
  • Honey, Money, and Djakarat Fair (1970)
  • Samiun dan Dasima (1970)
  • Bandung Lautan Api (1974)
  • Karena Dia (1980)
  • Krakatau (1977)
  • Ayahku (1987)
  • Irisan-irisan Hati (1988)
  • Fatahillah (1997)

Prestasi
  • Penulis Cerita dan Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 1967
  • Hadiah Usmar Ismail (1985)
  • Hadiah Seni Dewan Film Nasional (1993)
  • Lifetime Achievement Festival Film Indonesia 2004
  • Lifetime Achievement SEAPAVAA (1997 dan 2010)

Trivia
  • Misbach Jusa Biran adalah perintis SINEMATEK INDONESIA
  • Misbach Jusa Biran adalah suami dari aktris Nani Widjaya, dan kakak dari sutradara Ida Farida dan aktris Ani Hidayat
  • Misbach Jusa Biran adalah salah satu perancang berdirinya Akademi Sinematografi yang kini menjadi Jurusan Film IKJ
  • Misbach Jusa Biran mendirikan Yayasan Citra, badan pendidikan film


1 komentar: