Quote
"Semua karunia Tuhan harus dipelihara dan diasah semaksimal mungkin. Dan di dalam dunia ini tidak ada satu manusiapun yang dilahirkan tanpa memiliki arti dan guna untuk manusia lainnya"
Profil
Niniek L Karim, yang bernama asli Sri Rocheni Susetyo Karim ini adalah aktris yang mengawali karir dari dunia teater. Niniek yang juga seorang akademisi dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini, bergabung dengan Teater Populer pimpinan Teguh Karya sejak masih mahasiswa. Niniek semula enggan bermain film, karena dia pikir dunia seni hanyalah hobi semata, karena tugas utamanya adalah sebagai pengajar di almamaternya di UI.
Prinsip Niniek itu pun luluh di tahun 1986 setelah Teguh Karya merekrutnya bermain di film Ibunda, sebagai Farida, anak tertua Ibu Rakhim (Tuti Indra Malaon). Di film debutnya ini, Niniek ternyata menampilkan akting yang begitu mumpuni. Ia pun langsung merebut Piala Citra pertama untuk Pemeran Pembantu Wanita Terbaik pada FFI 1986 di Denpasar, mengalahkan nominee lain yang tak kalah hebatnya, seperti Ria Irawan, Rima Melati, Rina Hassim, dan Ully Artha. Niniek pun kembali mengulang kemenangan dengan prinsip 'vini vidi vici' (Lihat Datang Menang) di film keduanya, Pacar Ketinggalan Kereta, kembali disutradarai Teguh Karya, dan mendampingi Tuti Indra Malaon, ia kembali meriah Piala Citra untuk Pemeran Pembantu Wanita Terbaik.
Niniek L Karim cukup selektif dalam berperan dalam sebuah film atau film televisi. Itu bisa dilihat tidak begitu banyaknya jumlah film atau film televisi yang ia bintangi. Namun, tidak sedikit pula penghargaan yang ia terima. Bila dicermati, ia telah menerima semua penghargaan untuk insan film dan televisi di tanah air, seperti Piala Citra, Piala Vidia, Festival Film Asia Pasifik, Festival Film Bandung, Indonesian Movie Award, hingga FTV Award. Semua pencapaian yang telah ia raih, ia dedikasikan untuk dua orang yang telah berjasa bagi karirnya di teater dan film, yaitu Teguh Karya dan Tuti Indra Malaon.
Ninek L Karim adalah satu contoh sosok aktris yang cukup jarang ditemui. Ia adalah seorang akademisi dan juga seorang aktris teater dan film yang memiliki akting yang mumpuni. Ia berhasil membuktikan, bahwa menjadi seorang aktris juga dapat memiliki inteligensi yang tinggi.
Filmografi
- "Ibunda" (1986)
- "Pacar Ketinggalan Kereta" (1988)
- "Oom Pasikom" (1990)
- Sri (1999)
- "Ca Bau Kan" (2002)
- "Ungu Violet" (2005)
- "Koper" (2006)
- "May" (2008)
- "Ketika Cinta Bertasbih" (2009)
- "Ketika Cinta Bertasbih 2" (2009)
- "Emak Ingin Naik Haji" (2009)
- "Bahwa Cinta Itu Ada" (2010)
- "Red CobeX" (2010)
- "Dalam Mihrab Cinta" (2010)
Prestasi
- Aktris Pembantu Terbaik Festival Film Indonesia 1986 (Ibunda)
- Aktris Pembantu Terbaik Festival Film Indonesia 1989 (Pacar Ketinggalan Kereta)
- Best Supporting Actress Festival Film Asia Pasifik 1990 (Pacar Ketinggalan Kereta)
- Aktris Terbaik -Drama Lepas, Piala Vidia 1998 (Dalam Bayangan Ibu)
- Aktris Pembantu Sinetron Terpuji Festival Film Bandung 2004 (Jasmine)
- Pemeran Pembantu Wanita Terbaik Indonesian Movie Award 2010 (Ketika Cinta Bertasbih II)
- Nominasi Aktris Terbaik Drama, Piala Vidia 1994 (Parmin)
- Nominasi Aktris Pembantu, Piala Vidia 1995 (Indonesia Berbisik)
- Nominasi Aktris Pembantu, Piala Citra FFI 2009 (Ketika Cinta Bertasbih II)
- Pemeran Pembantu Wanita Terbaik FTV Awards 2011 (Wagina Bicara)
Trivia
- Niniek L Karim adalah aktris yang memulai karir di usia 36 tahun, pada tahun 1986
- Niniek L Karim adalah seorang pengajar Psikologi Sosial di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
- Niniek L Karim pernah mendapat sejumlah penghargaan tertinggi insan film, Piala Citra, Piala Vidia, Asia Pacific Film Festival, Festival Film Bandung,Indonesian Movie Award hingga FTV Award
- Niniek L Karim beberapa kali menjadi dewan juri FFI, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Komite Festival Film Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar