Jenis Film : Drama
Sutradara : Arifin C Noer
Cerita / Skenario : Arifin C Noer
Penata Kamera : Adrian Susanto
Penata Artistik : Hendro Tangkilisan
Penata Musik : Embie C Noer
Penyunting : Norman Benny
Penata Suara : Zakaria Rasyid
Pemain
El Manik
Marissa Haque
Ikang Fawzi
Rima Melati
Aminah Tjendrakasih
Galeb Husein
HIM Damsyik
Ratno Timoer
Deliana Surawidjaja
Indra Widyawati
Quote
"Aku
tahu mengapa masa kita ini adalah mimpi, tetapi biarlah, bagi ku mimpi itu
indah seperti bulan"
Sinopsis
Dewi
(Marissa Haque) memiliki persoalan cinta dengan pacar-pacarnya, lalu jatuh
dalam dekapan bosnya, Dayan (El Manik) yang juga memiliki persoalan denagn
dirinya sendiri setelah sukses menjadi pengusaha. Dokter Dayan mengatakan bahwa
usianya tinggal beberapa bulan lagi. Tiba-tiba ia merasakan kekosongan dalam
rumah tangganya, karena istrinya Anneke (Rima Melati) mempunyai kesibukan
sendiri, dua orang anaknya sekolah di luar negeri dan anak yang paling kecil jarang
tinggal di rumah, dan meninggal ketika bermain rulet Rusia. Dayan dan Dewi
seolah mendapatkan saluran kebutuhan. Suasana berubah dengan munculnya Ferico
(Ikang Fawzy), bekas teman sekolah Dewi. Ferico telah menceraikan istrinya yang
dia kawini karena hamil duluan. Dewi maupun Dayan akhirnya kembali pada
pasangannya.
Prestasi
No
|
Penghargaan
|
Kategori
|
Penerima / Nominee
|
Hasil
|
1
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Film
|
-
|
Nominasi
|
2
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Sutradara
|
Arifin C Noer
|
Nominasi
|
3
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Pemeran Utama Pria
|
El Manik
|
Nominasi
|
4
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Pemeran Utama Wanita
|
Marissa Haque
|
Nominasi
|
5
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Cerita
|
Arifin C Noer
|
Nominasi
|
6
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Skenario
|
Arifin C Noer
|
Nominasi
|
7
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Penata Musik
|
Embie C Noer
|
Nominasi
|
8
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Penata Artistik
|
Hendro Tangkilisan
|
Nominasi
|
9
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Penata Kamera
|
Adrian Susanto
|
Nominasi
|
10
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Penyuntingan
|
Norman Benny
|
Nominasi
|
11
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Penata Suara
|
Zakaria Rasyid
|
Nominasi
|
12
|
Festival Film Indonesia 1987
|
Pemeran Pembantu Wanita
|
Rima Melati
|
Nominasi
|
Biarkan Bulan Itu, menurut saya adalah film karya Arifin C Noer yang paling puitis. Saya cukup dapat menyimak film ini dengan nyaman, menyaksikan para pemain film ini menerjemahkan bahasa puisi karya sang empunya film, Arifin C Noer. Film ini menngisahkan kisah percintaan yang dibalut dengan pengolahan skenario yang apik dan menarik, ciri khas seorang Arifin C Noer.
Dalam film ini, Arifin makin membuktikan diri sebagai seorang penulis skenario handal. Arifin C Noer memang dalam setiap filmnya, menulis sendiri cerita dan skenario dari film yang ia sutradarai. Untuk review sisi penggarapan filmnya, karya Arifin C Noer selalu dapat menunjukkan kualitas yang baik. Musik yang digarap Embie C Noer, dapat menyatu dengan setiap adegan dalam film ini, apalagi adegan romantisme tokoh Dayan dan Dewi dengan dialog puitis mereka. Penyuntingan film ini juga rapi, pemindahan antar adegan terbilang rapi. Penyorotan setiap adegan film, juga baik. Adegan penganalogian hubungan Dayan Dewi dalam khayalan dapat disorot baik. Untuk tata suara, saya nilai, suara setiap pemain kurang keras, jadi kadang kurang terdengar. Film ini mendapat 12 nominasi FFI 1987, meski tak satupun meraih Piala citra.
Untuk segi pemeranan, ensemble cast film ini dapat bersinergi dengan baik. El Manik dapat memainkan tokoh Dayan dengan baik, El Manik mampu memainkan mimik emosi ketika Dayan bersikap palsu dan ketika bahagia bersama Dewi. Saya cukup tergelitik ketika El Manik menirukan suara istrinya yang diperankan Rima Melati. Marissa Haque juga dapat memainkan emosinya dalam film ini dengan baik, Rima Melati saya rasa cocok sekali memainkan tokoh Anneke, istri yang kurang memperhatikan suami. Pemain lain yang kebanyakan pemain veteran seperti Deliana Surawidjaja, Aminah Tjendrakasih dan Galeb Husein dapat mendukung film ini dengan porsi yang pas.
Film ini bukanlah jenis drama penguras air mata, tetapi drama yang menawarkan 'rasa' lain dengan romantisme dan kepuitisan yang berkesan. Arifin C Noer memilih jalan berpuisi dalam menyampaikan pesan film ini melalui dialog para tokohnya. Mimpi dan fantasi antara Dewi dan Dayan, dianalogikan sebagai sebuah bulan, pemikiran filosofis dari seorang Arifin C Noer. Saya mengapresiasi film Arifin C Noer ini dengan baik dan saya merekomendasikan film ini untuk sangat layak tonton.
Trivia
- Film ini dapat diakses dari Sinematek Indonesia
- Film ini memborong 12 nominasi FFI 1987, tetapi tidak ada yang menang Piala Citra satu pun.
- Film ini mempertemukan dua pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque, yang menikah setahun setelah film ini dirilis
- Film ini memberikan nominasi Piala Citra kedua bagi Marissa Haque, namun dikalahkan oleh Widyawati dalam film Arini, Masih Ada Kereta yang akan Lewat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar