Kodrat (1986)
Jenis Film : Drama
Sutradara : Slamet Rahardjo Djarot
Cerita : Slamet Rahardjo Djarot
Skenario : Slamet Rahardjo Djarot
Penata Kamera : M. Soleh Ruslani
Penata Artistik : MS. Bakti Saleh
Penata Musik : Eros Djarot
Editor : Karsono Hadi
Pemain
Slamet Rahardjo Djarot (Kodrat)
Anna Tairas (Susy)
Piet Pagau (Solikhin)
Bambang Sulistomo (Sofyan)
Darussalam (Mustakim)
Ida Iasha
Frans Tumbuan
Sinopsis
Cerita : Slamet Rahardjo Djarot
Skenario : Slamet Rahardjo Djarot
Penata Kamera : M. Soleh Ruslani
Penata Artistik : MS. Bakti Saleh
Penata Musik : Eros Djarot
Editor : Karsono Hadi
Pemain
Slamet Rahardjo Djarot (Kodrat)
Anna Tairas (Susy)
Piet Pagau (Solikhin)
Bambang Sulistomo (Sofyan)
Darussalam (Mustakim)
Ida Iasha
Frans Tumbuan
Sinopsis
Sebuah
drama dengan latar belakang kriminalitas. Kodrat (Slamet Rahardjo)
merasa kehilangan sekali setelah sahabatnya, Solikhin (Piet Pagau) mati
tertembak polisi. Mereka sama-sama berasal dari kaum miskin dan besar
di asrama yatim piatu, hingga uang hasil jerih payah kejahatan mereka
selalu disumbangkan pada asrama mereka. Kodrat ingin balas dendam, tapi
oleh bossnya ia diperintahkan untuk mengakhiri pacar Solikhin. Ia tak
rela. Ia serahkan Susy (Anna Tairas) pada polisi, dan pergi ke
asramanya untuk menyerahkan seluruh kekayaannya. Bapak pengurus asrama,
Mustakim (Darussalam) lalu membuka kedok Kodrat. Ia juga memberitahu
bahwa yang menembak sahabatnya adalah alumnus asrama itu juga alias
kawannya sendiri, Sofyan (Bambang Sulistomo). Maka klimaks berdarah tak
terhindarkan. Bapak asrama yang mencoba melerai justru jadi korban.
Penghargaan
Festival
|
Kategori
|
Penerima / Nominee
|
Hasil
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Sutradara
|
Slamet Rahardjo Djarot
|
Menang
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Tata Kamera
|
M. Soleh Ruslani
|
Menang
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Pemeran Pembantu Pria
|
Darussalam
|
Menang
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Cerita
|
Slamet Rahardjo Djarot
|
Nominasi
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Skenario
|
Slamet Rahardjo Djarot
|
Nominasi
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Tata Musik
|
Eros Djarot
|
Nominasi
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Tata Artistik
|
MS Bakti Saleh
|
Nominasi
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Penyuntingan
|
Karsono Hadi
|
Nominasi
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Pemeran Utama Pria
|
Slamet Rahardjo Djarot
|
Nominasi
|
Festival Film Indonesia 1987 (Piala Citra)
|
Film
|
Nominasi
|
Review
Setelah menonton film ini di Sinematek Indonesia, saya langsung menganggap film Kodrat ini sebagai karya Slamet Rahardjo Djarot
sebagai filmnya yang paling ‘gagah’. Film drama kriminal atau bisa
dibilang film gangster, pada era itu bisa dikatakan jarang yang
memiliki kualitas baik seperti film Kodrat ini. Memang tak dapat
dipungkiri, ‘darah’ Teguh Karya dan Teater Populer tetap melekat pada karya-karya murid-murid atau jebolannya, selain Slamet, tentunya Eros Djarot dan Hengky Solaiman.
Slamet
Rahardjo Djarot memiliki peranan penting dalam film ini, selain sebagai
penulis cerita, skenario, sutradara, hingga sebagai pemeran utama
Kodrat sendiri. Banyak peranan tersebut, ternyata tidak membuat Slamet
‘keteteran’. Penulisan skenario dapat diolah dan dikembangkan dengan
baik oleh cerita yang kuat. Cerita dan skenario yang kuat tersebut
membuat setiap karakter dalam film ini terasa pas porsinya.
Karakter-karakter lain dapat bermain dengan seimbang walaupun tokoh
sentralnya adalah Kodrat. Selain itu, saya yang menontonnya tidak
terasa jenuh karena setiap adegan tidak bertele-tele dan memang penting
untuk dilihat.
Tata
Kamera yang menyorot setiap adegan drama, adegan tembak menembak, dan
adegan di asrama yatim piatu terasa pas dan enak untuk dilihat. Tata
musik yang ‘gagah’ oleh Eros Djarot tak perlu diragukan lagi,
dan menjadi nilai tambah untuk film ini. Untuk gambar serta
penyuntingan gambar, Kodrat tambah lebih baik setelah Kembang Kertas,
karya Slamet sebelumnya di tahun 1985. Kedua film Slamet tersebut
memiliki gambar yang bagus dan jernih, padahal kedua film tersebut
dibuat di era 80an.
Segi
pemeranan juga menjadi faktor utama dalam film ini. Kodrat yang
diperankan Slamet Rahardjo sendiri, berhasil diperankannya dengan
sangat baik. Karakter Kodrat mengingatkan saya pada karakter Vino G Bastian di film Serigala Terakhir
(2009). Karakter utama yang berperan sebagai orang jahat, namun
sebenarnya memiliki sisi yang baik dan juga memiliki romansa. Kodrat
memiliki hubungan dengan dua wanita, Susy (Anna Tairas) dan Ida Iasha, yang menghasilkan seorang anak. Piet Pagau dan Bambang Sulistomo
yang menjadi pemeran pendukung film ini juga berperan baik. Anna Tairas
juga dapat tergali aktingnya, setelah akhirnya bermain di film
berkualitas, seperti Kodrat ini. Ida Iasha walau masih terlihat kaku
dan suaranya di sulih suarakan, tapi menjadi daya tarik tersendiri bagi
film ini. Tokoh yang juga menjadi perhatian adalah Mustakim, bapak
asrama, yang diperankan aktor veteran Darussalam. Karakter
Mustakim dapat dimainkan dengan baik, dengan ekspresi dan intonasi yang
pas, dan juga menjadi salah satu tokoh kunci dalam film ini.
Gaya
penyutradaraan Slamet Rahardjo Djarot yang dapat mengarahkan setiap
pemain dengan baik, dan berhasil mengeksekusi konsep ke dalam visual
yang baik bagi penonton bioskop, rasanya memang pantas diganjar Citra,
Sutradara Terbaik FFI 1987.
Kodrat, saya rasa merupakan salah satu masterpiece Slamet Rahardjo Djarot sebagai seorang sutradara.
Trivia
· Film debutan Ida Iasha
· Film ini dapat diakses dari Sinematek Indonesia
Agen Casino Terbaik
BalasHapusAgen Slot Terbaik
Agen Situs Terbaik
Situs Agen Judi Online
https://bit.ly/2ENk1VF
Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:
*Bonus New Member 120%
* Bonus New Member 20% Khusus Poker
* Bonus Referral
*Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
*Bonus 5% setiap hari
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
WA : 081358840484
BBM : 88CSNMANTAP
Facebook : 88Csn
Cek Sinopsis Film Qodrat Yang Diperankan Vino G Bastian
BalasHapus