MATHIAS MUCHUS
Aktor, Sutradara
Aktor, Sutradara
Genre : Drama
"Jadi artis tak cukup modal nekat"
1. PRONOCITRO - Roro Mendut (Ami Prijono, 1982)
Pronocitro adalah lelaki yang dicintai Roro Mendut (Meriam Bellina), yang dimana percintaan mereka dilarang oleh Tumnenggung Wiroguno. Ia mengajak Roro mendut melarikan diri dan berniat hidup bahagia bersama, dan tentu saja niat ini dihambat oleh Wiroguno. Sampai akhirnya Pronocitro dan Roro Mendut bunuh diri.
Film pertama Mathias Muchus, dan mempertemukan dengan Meriam Bellina untuk pertama kali.
2. MARIO - Beri Aku Waktu (Buce Malawau, 1985)
Dalam film ini, Muchus berperan sebagai pemuda Ambon bernama Mario, yang mengalami masalah batin dalam keluarganya. Dia merasakan didikan luar biasa keras oleh ayahnya (Pietrajaya Burnama). Jiwa pemberontak Mario yang bergelora mmebuat Mario menjadi anak 'liar'. Kehidupannya juga diisi dengan munculnya gadis bernama Susan (Ira Wibowo). Konflik dan intrik Mario dengan orang-orang di sekitarnya menjadi inti film.
Salah satu peran yang bagus bagi Mathias Muchus, membawanya meraih nominasi FFI pertama untuk aktor terbaik, namun dikalahkan Deddy Mizwar dalam film Arie Hanggara.
3. NICO - Istana Kecantikan (Wahyu Sihombing, 1987)
Pertama kalinya, Muchus memerankan peran LGBT, seorang gay bernama Nico yang suka dengan sesama jenis, dan ketika dipaksa menikah oleh kakanya, untuk menyenangkan orangtuanya, Nico bersandiwara menikah dengan wanita bernama Siska (Nurul Arifinj), dimana Siska ini sudah hilang keperawannya dan hamil oleh teman Nico sendiri, Sumitro.Kebohongan ini terbongkar oleh Siska, ketika Nico bercinta dengan Toni, pegawainya di salon. Sampai pada akhirnya, Nico memergoki Siska yang hendak bercinta dengan Siska. Nico meledak, dan hendak membunuh Siska, namun Toni yang menjadi korban.
Peran LGBT pertama bagi Mathias Muchus. Penampilannya yang begitu sempurna sebagai seorang gay (jarang pada saat itu) membuatnya meraih Piala Citra pertama untuk Pemeran Utama Pria Terbaik mengalahkan Deddy Mizwar, Pietrajaya Burnama dan Ray Sahetapy.
4. JARO - Cintaku Di Way Kambas (Iwan Wahab, 1990)
Disini, perannya sebagai Jaro, cukup unik. Dia adalah seorang aktivis di sekolah gajah Way Kambas. Selain dia juga terlibat cinta segitiga dengan 2 wanita (Ira Wibowo dan Rini S Bono) yang kebetulan sedang mengikuti rally mobil di Lampung.
Peran yang cukup unik bagi Mathias Muchus, dan dia mendapat nominasi Piala Citra 1991 untuk pemeran utama, namun kalah oleh Tio Pakusadewo (Lagu Untuk Seruni). Kembali berakting bersama Ira Wibowo.
5. TARJO - Penginapan Bu Broto (Wahyu Sihombing, 1987)
Dari serial terkenal Losmen di TVRI, peran Muchus sebagai Tarjo sudah cukup dikenal publik, sebagai anak pemilik losmen milik Pak dan Bu Broto (Mang Udel dan Mieke Wijaya). Tarjo terlibat cinta dengan Donna (Chintami Atmanegara), tamu Losmen bersama ayahnya. Karakter Tarjo itu seorang mahasiswa, anak bungsu keluarga Broto yang bergaya khas ala mahasiswa dan suka genit dengan para tamu wanita di Losmen Srikandi.
6. PAK GURU - Denias, Senandung Di Atas Awan (John De Rantau, 2006)
Memerankan karakter Pak Guru yang teladan, loyal, dan berjiwa mengabdi. Dari tanah Jawa dan mengajar anak-anak (salah satunya Denias) di daerah terpencil di tanah Papua, Pak Guru meyakinkan Denias untuk melanjutkan pendidikan karena ia yakin anak itu pintar dan bisa menjadi ahli matematika. Perannya yang dalam ini mendapat nominasi FFI 2006 untuk pemeran pembantu pria, namun kalah oleh El Manik, dalam film Berbagi Suami.
7. SURYONO - Selamat Tinggal Jeanette (Bobby Sandy, 1987)
Suryono, karakter pria inti satu-satunya dalam film ini. Ceritanya diantara ketiga perempuan yang mencintainya, Jeanette (Meriam Bellina), pembantunya Trimah (Ria Irawan), dan ibunya yang seorang priyayi 'dingin' (Nani Widjaya). Karena karakter Suryono lah, konflik film ini yang dialami ketiga wanita tersebut menjadi inti film.
8. ANDI SUMANGE - Jangan Renggut Cintaku (Nurhadie Irawan, 1990)
Menjadi seorang buronan polisi, yang dibebankan tugas oleh ayahnya untuk menncari dan membunuh lelaki yang telah membawa lari adik perempuannya untuk kawin lari. Namun ketika hampir membunuh lelaki itu, adiknya melahirkan, dan Sumange mengurungkan niatanya dan hatinya luluh.
9. RACHMAT SIREGAR - Queen Bee (Fajar Nugros, 2009)
Karakter beda Muchus, menjadi seorang calon presiden RI dan juga ayah daris seorang gadis remaja yang sedang bergelora masa remajanya, dan konflik terjadi ketika dunia remaja putrinya dibatasi oleh pengawalan Paspampres yang berlebihan.
10. AYAH DAPUNTA - Pengejar Angin (Hanung Bramantyo, 2011)
Mathias Muchus berperan sebagai pemimpin perampok bajing loncat
dalam film 'Pengejar Angin'. Untuk mendalami
karakternya, Mathias pun harus berlatih silat harimau khas Sumatra. Dia mengiginkan putranya, Dapunta, untuk menjadi Pengejar Angin, julukan bagi pelari tercepat di kampung mereka, untuk melanjutkan jejaknya sebagai pemimpin dari para Bajing Loncat (perampok truk) di kampung mereka.
Selang 23 tahun, secara mengejutkan peran ini memberikan Mathias Muchus kembali meraih Piala Citra untuk pemeran pendukung pria terbaik. Untuk Festival Film Bandung 2012, namanya juga masuk nominasi.
Selang 23 tahun, secara mengejutkan peran ini memberikan Mathias Muchus kembali meraih Piala Citra untuk pemeran pendukung pria terbaik. Untuk Festival Film Bandung 2012, namanya juga masuk nominasi.
Mathias Muchus dan Christine Hakim saat menjadi aktor dan aktris terbaik FFI 1988
Trivia:
- Mathias Muchus juga pernah 2 kali masuk nominasi Piala Vidia tahun 2004 dan 2006 untuk FTV Taxi Blues dan Ayahku Astuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar