1. KH. ZAINUDDIN MZ - Alm. KH. Zainuddin MZ (Nada dan Dakwah, 1991)
Dalam film Nada dan Dakwah yang dibintangi Rhoma Irama, tampil tokoh ulama KH Zainuddin MZ yang menjadi karakter penetralisir konflik dalam film ini, dimana ia berhasil menyadarkan konglomerat yang akan membeli tanah penduduk, konflik tanah yang meramaikan masalah sosial akbiat pesatnya pembangunan, merupakan inti film ini, dan berkat penampilannya yang begitu meyakinkan, KH Zainuddin MZ diunggulkan dewan juri FFI 1992 sebagai pemeran pembantu pria, namun ia mengundurkan diri karena banyaknya protes dari umatnya yang menyesalkan ia bermain film. Alasan ini tertulis dalam surat KH Zainuddin MZ kepada Pantap FFI 1992. Sunggu disayangkan.
2. DESI - Almh. Tarida Gloria (Plong Naik Daun, 1991)
Tokoh Desi dalam film Plong, adalah prototipe ibu rumah tangga yang mensupport habis-habisan suaminya demi naiknya status kehidupan, rumah tangga mereka, dan agar suami tetap tegar menghadapi cobaan hidup. Karakter Desi begitu kuat dalam film ini, dan berhasil diperankan sangat baik dan berkesan oleh aktris Tarida Gloria. Aktris beken dari kelompok Teater Koma ini, beberapa kali telah membintangi film, khususnya film komedi Warkop sebagai bahan pemancing tawa, namun baru tahun 1991, ia mendapatkan kesempatan total dalam film Plong, garapan Putu Wijaya. Hasilnya tidak mengecewakan, film ini menjadi penampilan paling berkesan dari Tarida Gloria sebelum dia menghembuskan nafas terakhir pada tahun 1995.
3. HALIM - Bob Sadino (Terang Bulan di Tengah Hari, 1988)
Cukup mengejutkan, usahawan Bob Sadino tampil pertama kali bermain film, dan memerankan bos sindikat narkotik bernama Halim. Dalam film Chaerul Umam ini, penampilan Bob Sadino memang mencuri perhatian. Sebagai pendatang baru yang sama sekali awam dalam hal film, permainannya tidak mengecewakan, Walau sering kikuk, karena masih dalam tingkatan belajar, pengusaha eksentrik ini memperlihatkan bakatnya yang cukup besar. Tak salah Chaerul Umam memilih Bob Sadino untuk memerankan Halim, meskipun kehadirannya agak berbau komersil.
4. ANISAH - Nihayah Abubakar (Kuberikan Segalanya, 1991)
Karakter Anisah dalam film Kuberikan Segalanya, jelas sekali sikap dan perjuangan hidupnya, yakni tidak putus asa atau minder walaupun anggota tubuhnya tak sempurna. Ia bahkan mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan masyarakat yang tidak mampu. Aktingnya mendapat penghargaan khusus Dewan Juri FFI 1992.
5. HABIB MEULABOH - Alm. Rosihan Anwar (Tjoet Nja' Dhien, 1987)
Wartawan senior Rosihan Anwar pun pernah mencicipi berakting di depan kamera. Sebelumnya, dalam industri perfilman naisonal, nama Rosihan Anwar tercatat paling banyak duduk di bangku dewan juri Festival Film Indonesia. Berperan sebagai Habib Meulaboh, penampilan Rosihan Anwar cukup menarik dan mencuri perhatian dalam film ini.
6. CHRISTIN PANJAITAN - Anonim (Pengkhianatan G30S/PKI, 1982)
Siapa yang tidak tahu dengan film Pengkhianatan G30S/PKI? Orang-orang yang pernah menontonnya, pasti ingat dengan adegan putri DI Panjaitan yang menangis histeris dekat genangan darah bapaknya lalu mengusapkan darah tersebut ke mukanya sambil berteriak "Papiiiiiiiiiii !!!!!!!!!!!!!". Begitu dramatis dan memilukan.
7. FRANKY DARLING - Alm. Teguh Karya (Ponirah Terpidana, 1983)
Dalam film muridnya, Slamet Rahardjo, Teguh Karya ikut berpartisipasi dalam mengambil peran sebagai boss penyewa wanita penghibur (Ponirah), bernama Frangky Darling. Perannya tidak banyak, namun cukup menyita perhatian karena sosoknya yang begitu ' besar' sebagai sineas terkemuka di tanah air.
8. NANCY - Jajang C Noer (Matahari Matahari, 1985)
Pada film Matahari Matahari karya Arifin C Noer, ada satu karakter yang menjadi perhatian, yaitu Nancy yang diperankan Jajang C Noer. Nancy adalah seorang perempuan muda yang gagal menjadi novelis, dan agak berubah ingatan alias kurang waras, dimana ia berada, selalu mencaci orang-orang kaya dan mencoba mempertahankan keaslian budaya sendiri, salah satu adegan yang berkesan ketika ia mengkritik orang dalam mobil Mercy.
9. INFORMAN - Alm. Sophan Sophiaan (Letnan Harahap, 1977)
Film Letnan Harahap yang menyingkap sisi nasionalisme dan kehidupan polisi serta kritik sosial, Alm. Sophan Sophiaan muncul sebagai cameo, mencuri perhatian sebagai informan dengan kaos bergambar Ali Sadikin, gubernur Jakarta saat itu (1977).
10. TEMON - Dani Marsuni (Serangan Fajar, 1981)
Mengisahkan 3 bagian drama perjuangan dari sudut pandang berbeda, dan cerita tentang Temon dan neneknya merupakan salah satunya. Temon adalah anak tunggal keluarga miskin yang ayahnya dibunuh Jepang. Lewat Temon inilah penonton berkenalan dengan tokoh yang lainnya, salah satunya Romo (yang diperankan Amoroso Katamsi), seorang bangsawan yang berubah sosial akibat revolusi. Penonton berkenalan dengan tokoh Romo akibat Ragil, paman Temon, yang bekerja sebagai jongos di keluarga Romo. Akting Dani Marsuni sebagai Temon, yang baru pertama kali berhadapan dengan kamera cukup bagus, dia dapat mengimbangi Suparmi yang melakonkan tokoh Mbah, seorang pemain dari dunia ketoprak, dan Dani Marsuni juga meraih pemeran anak-anak terbaik pada FFI 1982.
11. EMON - Didi Petet (Catatan Si Boy, 1987)
Ketika film ini meledak di tahun 1987, nama Didi Petet juga turut menjadi perbincangan karena perannya sebagai Emon, pria kemayu yang mencairkan suasana dalam film ini. Tak dapat dipungkiri, sosok Emon sangat lekat dengan nama Didi Petet. Peran Emon tersebut cukup menyita perhatian penonton, dan aktingnya tersebut mendapat penghargaan aktor terpuji Festival Film Bandung 1988.
12. ROBOT - Jack John (Manusia 6 Juta Dollar, 1981)
13. PAK RADEN - Pak Raden / Drs. Suyadi (Malu Malu Mau, 1988)
Pak Raden muncul di film komedi Warkop sebagai Pak Raden, pemilik kos, tempat kos Dono, Kasino, Indro dan teman-teman wanitanya. Selain Pak Raden, juga tampil Pak Ogah, sebagai cameo.
14. NYI LORENG - Rina Hassim (Santet 2/Wanita Harimau, 1989)
Lanjutan dari film Santet 1, Suzanna kembali didatangi makhluk siluman yang ingin menuntut balas, makhluk itu siluman harimau atau Nyi Loreng, yang diperankan Rina Hassim. Karakter Nyi Loreng cukup mencuri perhatian, karena tampilannya yang unik dengan rambut warna warni dan gigi hitam serta pemerannya aktris Rina Hassim, yang cukup terkenal pada kala itu.
15. ABDULLAH - Alm. Sjuman Djaya (Budak Nafsu/Fatima, 1983)
Sutradara film Budak Nafsu, Alm. Sjumandjaya, juga ambil bagian dalam filmnya, dengan berperan sebagai Abdullah, seorang pimpinan pejuang Malaya, yang meminta bantuan Fatima (Jenny Rachman) sekaligus menolong Fatima dengan membawanya ke Pasir Panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar