Kamis, 12 Juli 2012

#BestOf DIDI PETET



DIDI PETET
Aktor, Sutradara
Genre : Komedi, Drama
Tahun Aktif : 1985 - sekarang

 Quote :

“Saya akan terus berakting, meski sudah tidak terpakai lagi di film. Teater adalah hidup saya, dan dari teater saya akan hidup”




13. MARYONO - (TV) Buku Harian (Adisoerya Abdi, 1994)

Serial Buku Harian di SCTV cukup berkesan di benak penonton, menjadi salah satu tontonan yang menghibur sekaligus menjadi tuntunan. Hal itu tak terlepas dari penampilan para pemain, terutama pemeran utama, Didi Petet dan Ully Artha. Didi menjadi Maryono, seorang lelaki berusia 50-an, direktur sebuah bank di Surabaya. Ia mempunyai istri cantik dengan tiga anak gadis dan satu lelaki. Hubungan kekeluargaan mereka sangat harmonis. Sebagai keluarga kalangan menengah, kehidupan mereka sangat terbuka satu sama lain, tapi tidak meninggalkan aturan-aturan serta tatanan sebagaimana layaknya keluarga, saling asih, asah dan asuh. Bukan berarti tidak ada persoalan di antara mereka, tapi hal itu dijadikan dasar untuk menguji pemahaman pikiran dan perasaan mereka.

12. TUAN HERDIONO - (TV) Parmin (Enison Sinaro, 1994)




Bersama Niniek L Karim menjadi pasangan suami istri, tuan dan nyonya Herdiono, yang hidup berkecukupan dengan ketiga anaknya, mencurigai tukang kebun mereka, Parmin, mencuri di rumah mereka. Cerita sederhana namun sarat akan nilai moral ini, pernah dibuat kembali dengan judul 'Papi, Mami, dan Tukang Kebun' dimana peran Didi Petet dimainkan oleh Sandy Nayoan. Dalam FTV Parmin, Didi Petet meraih unggulan pertama di ajang Piala Vidia.



11. EYANG KARSO - (TV) Keris (Arifin C Noer, 1994)



Didi Petet bermain di karya terakhir sineas Arifin C Noer, Keris di tahun 1994. Didi berperan sebagai seorang tua bernama Eyang Karso, yang suka dihinggapi mimpi-mimpi buruk karena kesalahan masa lalu. Satu-satunya penghibur adalah Mbak Nuniek, istrinya yang masih muda dan cantik. Selain itu, eyang Karso merasa aman lantaran memiliki banyak senjata pusaka, termasuk keris. Saat kerisnya hilang, dan anak-anak Eyang Karso berdatangan untuk meributkan soal warisan, terjada perselisihan antara Eyang Karso dengan anak-anaknya. Masalah semakin kompleks dengan rahasi besar dalam diri Eyang Karso tentang kehidupan di masa lalunya. 'Keris' adalah karya televisi yang tampil memikat dari segi skenario yang kuat dan juga penampilan akting yang prima dari Didi Petet sebagai Eyang Karso. 'Keris' meraih banyak nominasi di ajang Piala Vidia 1995 termasuk untuk aktor terbaik.


10. BUSTAMAN - Gema Kampus 66 (Nico Pelamonia, 1988)


Didi Petet berhasil mengembangkan watak dari karakter Bustaman, yang dari seorang pemimpin mahasiswa yang idealis menjadi pengusaha kaya yang rakus dan tamak, termasuk meninggalkan pacarnya, demi menikah dengan anak orang kaya. Mendapat penghargaan terpuji dari Festival Film Bandung 1989.

9. SUWITO - Pasir Berbisik (Nan T Achnas, 2000)


Peran serius Didi di film drama ini. Berperan sebagai Suwito, seorang lintah darat, yang culas dan merenggut kegadisan Daya (Dian Sastro) karena dijual ayahnya, Agus (Slamet rahardjo) karena terililit hutang pada Suwito, sebagai imbalan pelunasan hutang Agus. Film ini mempertemukan Didi Petet dengan Slamet Rahardjo, Christine Hakim, dan Dian Sastro untuk pertama kali.

8. JOE KIFLI - Namaku Joe (Nasri Cheppy, 1988)



Tidak ada kaitan dengan karakter Joe di film Joe Turun Ke Desa (1990). Film ini adalah film drama romansa yang cukup populer kala itu. Apalagi para pemainnya adalah 'teman-teman lama' Didi, seperti Onky Alexander, Paramitha Rusady dan Meriam Bellina. Kisah mereka bereempat diramu menjadi cerita yang cukup baik. Dalam film ini, Didi dan Onky bukan bersahabat, melainkan bersaing merebutkan Paramitha Rusady.



7. JOE - Joe Turun Ke Desa (Chaerul Umam, 1990)


Menjadi mahasiswa bernama Joe yang memimpin kelompok mahasiswa yang melakukan Kuliah kerja Nyata di sebuah desa, ternyata kelompok yang dipimpin Joe mengalami banyak masalah yang mengakibatkan pertikaian diantara mereka, namun dibalut dengan kocak. Nominasi aktor terbaik FFI 1990.


6. PASIKOM - Oom Pasikom (Chaerul Umam, 1990)
 

Sketsa Oom Pasikom yang tadinya dikenal di harian Kompas, dapat diterjemahkan oleh Didi Petet dalam sosok nyata dengan baik. Permainan Didi cukup bagus, ditambah dengan permainan Lenny Marlina yang tak kalah bagus. Cukup menarik, Didi Petet disandingkan dengan Lenny Marlina, sebagai pasangan suami istri. Karakter Oom Pasikom juga cukup melekat pada Didi Petet.  

5. EGY - Boneka Dari Indiana (Nya' Abbas Akup, 1990)




Memang Didi Petet cukup berkarakter di film-film bergenre komedi seperti film Boneka Dari Indiana. Satu poin yang perlu dicatat pula, adalah chemistry antara Didi dengan lawan mainnya, Lidya Kandou yang tercipta dengan sangat baik. Di film ini, mereka menjadi pasangan suami istri, Egy dan Cece. Egy, seorang suami yang berada di bawah kekuasaan istrinya dalam segalaa hal, urusan kantor atau urusan rumah. "Boneka" dari judul film ini, mungkin menggambarkan sosok Egy. Karya terakhir Nya' Abbas Akup yang sangat menarik dan juga akting yang bagus pula dari Didi Petet, yang meraih nominasi aktor terbaik FFI 1991 untuk film ini.

4. BOBBY - Cinta Anak Jaman (Buce Malawau, 1988)


Peran yang membuat kejutan, membawa Didi Petet merebut Piala Citra dari para nominee lain yang bermain di film-film berat. Karakter Bobby yang dimainkan Didi, cukup menjadi penghibur tersendiri di film ini. Dia mencoba membantu sahabatnya, Rendy (diperankan Donny Damara) yang selalu mengalami masalah dengan pasangannya. Dialog dan celotehan yang diucapkan Bobby di film ini juga membuat tergelak.



3. JOHAR - Jermal (Rayya Makarim, Ravi Bharwani, Utawa Tresno, 2008)



Salah satu penampilan terbaik dari Didi Petet. Menjadi seorang pengawas disebuah jermal bernama Johar (tempat penjaringan ikan yang dibangun di atas tonggak-tonggak kayu di tengah lautan), Johar memiliki traumatik atas rumah tangganya yang berakhir kelam, dan dia memiliki seorang anak laki-laki bernama Jaya yang tiba-tiba datang dan menemui nya, Johar tidak mengakuinya, dan seiring berjalannya waktu, hubungan mereka kembali terjalin, setelah mereka mengalami konflik batin dan fisik di atas jermal. Karakter Johar menuntut pendalaman karakter yang cukup menantang bagi Didi Petet, termasuk tata rias yang sangat berbeda. Dan Didi Petet berhasil melakukannya.


2. KABAYAN - Si Kabayan Saba Kota (Maman Firmansjah, 1989)



Karakter khas dan legendaris dari tanah Sunda, Kabayan, dan Didi Petet berhasil memerankan karakter Kabayan (Setelah Kang Ibing), meski bukan orang Sunda. Film-film Kabayan yang menampilkan Didi Petet sebagai kabayan juga mendapat sambutan hangat dari penonton. Film pertama Didi "Kabayan" Petet, adalah Si kabayan Saba Kota yang menampilkan karakter Iteung, pacar Kabayan, diperankan aktris tenar Paramitha Rusady. Sosok Kabayan yang baik hati, lugu dan setia menjadi salah satu karakter jenaka dan satir yang tetap menjadi kebanggan bagi masyarakat Sunda.



1. EMON - Catatan Si Boy 1,2,3,5 (Nasri Cheppy, 1987-1991)




Tonggak karir akting Didi Petet di industri perfilman. Siapa tak kenal karakter Emon di sekuel Catatan Si Boy? dan siapa yang bisa memerankan karakter itu selain Didi Petet, yang terkenang hingga kini. Karakter Emon begitu melekat pada diri seorang Didi Petet. Emon lah yang menjadi penyegar suasana di film ini, dan tentunya kehadirannya selalu mencairkan suasana dan pastinya selalu dinantikan pencinta film Indonesia.

1 komentar:

  1. Halo Admin http://rolfilmblog.blogspot.com

    Kami dari KapanLagi.com.
    Apakah kita bisa kerjasama untuk bertukar link?

    Anda bisa menampilkan link KapanLagi.com di http://rolfilmblog.blogspot.com
    Untuk posisi link-nya, kami berharap link dari Kapanlagi.com diletakkan di sidebar kanan

    Dan kami akan menampilkan melintasiberita.info di halaman Kapanlagi.com : http://selebriti.kapanlagi.com/
    Terima kasih atas kerjasamanya :)

    Jika berkenan silahkan menghubungi kami via email di humas@kapanlagi.net dengan menyertakan email ini.

    -- Humas Kapanlagi.com
    Ari Rahmawati

    BalasHapus