1. "Dibalik kesengsaraan, ada kebahagiaan. Dibalik kesulitan, ada kemudahan".
- KEMBANG SEMUSIM (MT Risyaf, 1980)
2. "Semua pengabdian diuntukkan bagi keagungan bangsa, dan semua kelelahan untuk kemuliaan manusia".
- SESAL (Sophan Sophiaan, 1994)
3. "Gini nih, orang sudah terlalu tua masih berkuasa".
- PLONG, NAIK DAUN (Putu Wijaya, 1991)
4. "Semua orang menginginkan saya kembali ke sini "
- YUYUN PASIEN RUMAH SAKIT JIWA (Arifin C Noer, 1979)
5. "Selama masih ada langit.. Kita masih punya rumah".
- LANGITKU RUMAHKU (Slamet Rahardjo Djarot, 1989)
6. "Kalau kita marah, kita melihat banyak kesalahan pada orang lain, dan merasa diri kita paling benar".
- KEMBANG KERTAS (Slamet Rahardjo Djarot, 1984)
7. "Mengapa tuan hakim menilai dari pikiran sendiri, baca nurani rakyat"
- SURAT UNTUK BIDADARI (Garin Nugroho, 1992)
8. "Saya terbiasa bekerja keras. Dan yang terpenting saya adalah seorang pelajar".
- KERIKIL KERIKIL TAJAM (Sjuman Djaya, 1984)
9. "Aku bukannya tidak setuju kau kawin dengan Bram, tapi apakah dia akan menjadi bapak yang baik buat anak-anakmu?"
- RANJANG PENGANTIN (Teguh Karya, 1974)
10. "Kalau dilangkahi Nana, Nunung bisa jadi perawan tua!"
- TIGA DARA (Usmar Ismail, 1956)
11. "Rakyat di desa itu seperti layang-layang yang putus".
- TITIAN SERAMBUT DIBELAH TUJUH (Chaerul Umam, 1982)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar