DEWI YULL
Aktris, Penyanyi, Produser
Genre : Drama
Tahun Aktif : 1980 - sekarang
Quote :
"Umur bukan hambatan dalam berkarya"
Quote :
"Umur bukan hambatan dalam berkarya"
9. NONON - Jawara Sok Kota (Firman Triyadi, 1990)
Menjadi seorang penari topeng bernama Nonon, yang mempunyai pacar yang sangat posesif, pencemburu dan seorang jawara kampung Betawi. Film komedi ini mempertemukan Dewi Yull dengan Ayu Azhari dan Eeng Saptahadi yang berperan sebagai pacarnya.
8. PALUPI - (TV) Kehangatan (Tatiek Maliyati WS, 1995)
Menjadi seorang wartawati bidang kriminal bernama Palupi. Suaminya yang sudah wafat, semula juga wartawan. Palupi hidup dengan anak semata wayangnya yang berusia lima tahun. Digambarkan, Palupi yang cantik dan berstatus janda ini berambisi untuk mendapatkan berita-berita yang eksklusif. beberapa narasumber kadang menuntut imbalan dari kecantikannya demi memberikan informasi. Palupi juga menangani kasus tentang terbunuhnya seorang wanita penghibur. Cukup jarang, cerita tentang jurnalis diangkat, apalagi jurnalis wanita, dan pertama kalinya Dewi Yull berperan sebagai seorang jurnalis.
7. ABDI - (TV) Opera Senja (Noto Bagaskoro, 1994)
Serial yang diproduksi PH nya sendiri, Giz Cipta Pratama, bertemakan kehidupan seorang pria tua yang diliputi kegelisahan spiritual. Pria tua ini diperankan Bob Sadino, yang galau untuk memberikan harta warisannya kepada anak-anaknya yang ternyata hanya berambisi menguasai harta miliknya. Hanyalah Abdi yang setia, yang dimainkan Dewi Yull, menjadi tempat bertumpu pria ini dalam mencurahkan perasaan, berbagi cerita, dan abdi lah yang membantu pria ini dalam mengatasi persoalannya dengan anak-anaknya. Peran ini membawa Dewi Yull meraih unggulan pertama di ajang Piala Vidia FSI.
6. GADIS - Gadis (Nya' Abbas Akup, 1980)
Film debut Dewi Yull sebagai pemain film sekaligus mempertemukan dengan aktor Ray Sahetapy, yang kemudian menikahinya. Berperan sebagai Gadis, seorang anak yang ikut ibunya (Titiek Puspa) pergi meninggalkan bapaknya yang pejabat hidung belang. Kemudian Gadis dan ibunya menjadi buruh cuci pada keluarga bangsawan, dan disini Gadis bertemu dengan seorang pria, bernama Jaka (Ray Sahetapy), dan mereka menjalin hubungan cinta yang penuh terjal. Dewi Yull menunjukkan bakat sebagai pemain di jalur drama, karena karakter dan pembawaannya yang melankolis.
5. AYU PIDADA - Ayu dan Ayu (Sophan Sophiaan, 1988)
Seorang penari Bali bernama Ayu Pidada yang mengalami kelamnya kehidupan, setelah ditinggalakn pria, sehingga membuat Ayu menderita dan harus berjuang sendiri membesarkan bayinya. Ternyata pria itu menikah dengan wanita bernama Ayu juga, yang ternyata seorang dokter yang membantu Ayu Pidada melahirkan. Chemistry antara 3 pemain utama, Dewi Yull, Dwi Yan dan peragawati Dhanny Dahlan cukup terjalin cukup baik, meski tak dapat dipungkiri, penampilan Dewi Yull lah yang paling menjulang dan menonjol dari yang lain.
4. JENG SRI - (TV) Losmen (Wahyu Sihombing, 1986 -1989)
Peran Jeng Sri, si janda muda, selalu terekam di benak penonton setia TVRI era 80-an. Ya, Dewi Yull dan pemain lain Losmen, seperti Mieke Wijaya, alm. Mang Udel, Mathias Muchus, Ida Leman, dan lain-lain, tampil menghibur dengan cerita yang sederhana, namun sarat akan makna. Jeng Sri, anak pasangan Broto, pemilik Losmen, menikah duluan dibanding kakaknya, Pur, perawan tua, namun Sri harus bercerai dari suaminya dan akhirnya kembali ke Jogja, tempat kediaman orangtuanya, membawa anaknya, dan ikut mengurusi Losmen keluarga mereka.
3. dr. SARTIKA - (TV) dr. Sartika (Wahyu Sihombing, 1989-1991)
Setelah Losmen, dr. Sartika adalah serial yang dibintangi Dewi Yull yang cukup diingat. Mengisahkan perjuangan seorang dokter wanita yang idealis, dan yang mengabdi pada profesinya, walau diterpa banyak masalah. Selain itu, drama kehidupan dr. Sartika juga ditampilkan, dan penampilan Dewi Yull begitu menyentuh dan berkesan.
2. RINI - Kembang Kertas (Slamet Rahardjo Djarot, 1984)
Dewi Yull mulai menunjukkan potensi bagus sebagai seorang pemain handal, lewat film Kembang Kertas. Pastinya Dewi digembleng sang sutradara, Slamet Rahardjo. Karakter Rini yang suka emosional dan mengalami konflik membatin cukup memberikan tantangan yang besar bagi Dewi Yull. Rini yang mengalami konflik dan intrik-intrik dalam kehidupan dan keluarganya harus kadang menahan emosinya, kadang keluar dengan datar atau bahkan keluar dengan sangat emosional dan meledak-ledak. Tak salah jika Dewi Yull diunggulkan sebagai pemeran utama wanita FFI 1985.
1. SUMI - Penyesalan Seumur Hidup (Frank Rorempandey, 1986)
Setelah Kembang Kertas, kini permainan Dewi Yull kembali teruji di film yang diangkat dari kisah nyata ini. Sumi, seorang istri korban perselingkuhan suami, dan bertahan hanya demi anaknya. Niatan unyuk membunuh suami dengan pisau saat suaminya tidur, terurungkan. Bukan jiwanya yang melayang, alat vital sang suami yang menjadi korban pisau Sumi. Memerlukan pendalaman karakter yang mendalam harus dilakukan Dewi demi menjiwai karakter Sumi, yang cukup sulit. Hal tersebut karena karakter yang diperankan adalah tokoh nyata, dan ternyata Dewi Yull cukup berhasil dalam mengeksekusi peran Sumi, serta dapat menyelesaikan satu film ini sebagai pemeran utama yang baik. Banyak kalangan menduga bahwa melalui peran ini, Dewi Yull dapat merebut Piala Citra, namun sayang, ternyata dewan juri FFI 187 berpikiran lain. Predikat aktris terbaik diraih Widyawati oleh film Arini, yang juga bermain bagus. Namun begitu, inilah penampilan Dewi Yull dalam film layar lebar yang dirasa paling baik dan berkarakter kuat.
Strong and inspiratif woman.
BalasHapusStrong and inspiratif woman.
BalasHapus